Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi Soelarso mengatakan, sosialisasi penting dilakukan agar para operator angkutan umum dapat menyiapkannya sejak dini. Tertutama, untuk pembuatan izin kartu pengawasan (KPS) seluruh armada yang akan dimasukkan ke Terminal Pulogebang.
Untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), izin KPS dikeluarkan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Sedangkan untuk bus dalam kota, izin KPS dikeluarkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. KPS ini nantinya harus diperbarui, sebab selama ini KPS yang ada untuk Terminal Pulogadung.
"Para operator angkutan umum, baik dalam kota maupun AKAP harus segera koordinasi dengan instansi terkait untuk pengurusan KPS. Agar saat pemindahan dilakukan, mereka semua sudah siap baik dari segi administrasi maupun fisik kendaraannya," ujar Mirza, Selasa (4/2).
Pihaknya, kata Mirza berharap, seluruh armada angkutan umum yang sebelumnya ditampung di Terminal Pulogadung seluruhnya dapat dipindahkan ke Terminal Pulogebang. Demikian dengan armada yang sebelumnya kerap berada di sejumlah terminal bayangan yang tersebar di ibu kota. Dengan begitu, diharapkan ke depan sudah tak ada lagi terminal bayangan.
Kepala UPT Terminal Dishub DKI Jakarta, Renny Dwi Astuti mengatakan, nantinya Terminal Pulogebang akan diisi oleh bus AKAP, bus dalam kota serta angkutan kota. "Proses pemindahan armada ke Terminal Pulogebang dilakukan bertahap mulai dari angkutan kota, bus dalam kota, dan bus AKAP. Saat ini, bus Transjakarta dan sebagian angkutan kota sudah dimasukkan ke Terminal Pulogebang," katanya.
Sedangkan untuk keseluruhan, pemindahan akan dilakukan setelah pembangunan flyover untuk akses masuk bus AKAP dari jalan tol JORR selesai. Saat ini, Dinas PU DKI masih melakukan percepatan penyelesaian pembangunan dua flyover untuk akses yang menghubungkan nterminal dengan jalan tol tersebut.
Post a Comment
silahkan beri komentar anda disini..